Tentang Takdir

🌧🍉
3 min readApr 22, 2020

--

Pict from instagram @okintph

Beberapa orang ketika menuliskan mimpi-mimpinya maka bisa dengan mudah mendapat kata “done

Beberapa yang lain mungkin butuh usaha lebih keras untuk dapat mewujudkannya.

Beberapa lagi mungkin sambil bertanya-tanya “bisa ga ya terwujud?” “mungkin ga ya?” ketika menuliskannya dengan hati-hati.

Tapi jauh di luar sana mungkin terdapat orang-orang yang untuk menuliskannya saja sudah lebih dulu mengurungkan niatnya karena sudah tau bahwa mimpi-mimpinya hanya akan menjadi bunga tidur semata.

Pernah dengar tidak kalimat di bawah ini,

“lahir dalam keadaan miskin itu takdir, tapi mati dalam keadaan miskin itu bodoh”

Mungkin memang terlalu kasar untuk didengar dengan kita, apalagi bagi orang-orang dengan perekonomian yang kurang beruntung.

Tapi coba baca lagi, bukankah memang begitu nyatanya?

Ya, semua yang ada di dunia ini adalah takdir Allah, semua yang terjadi pada diri kita juga itu adalah takdir Allah.

Semua memang benar takdir Allah, tapi di antara takdir-takdir itu, Allah juga menakdirkan kita (manusia) untuk memilih takdirnya sendiri.

Mari sedikit kita bahas mengenai takdir dan pilihan.

Ada orang yang keluar rumah, mengendarai motor, pakai helm, pakai jaket, bawa dengan kecepatan normal, ga nyalip kanan-kiri, ekstra hati-hati, terus kecelakaan, meninggal di tempat. Itu takdir.

Ada orang yang keluar rumah, mengendarai motor, ga pakai helm, cuma pakai bokser, boro-boro sarung tangan, di antara jari kakinya saja hanya terjepit sendal yang biasa digunakan ke kamar mandi. Bawa motor ugal-ugalan, nyalip truk, ngelewatin polisi tidur ga ngerem, terus kecelakaan, meninggal di tempat. Itu pilihan.

Ada orang ke masjid, baca bismillah sebelum lepas sepatu, ngelepasnya kaki kiri dulu, terus sepatunya disimpan di rak. Pas keluar masjid, sepatunya hilang, berubah jadi sendal jepit yang tinggal sebelah. Itu takdir.

Ada orang datang ke masjid, lari-lari, sepatu dilepas sekenanya di depan pintu masuk. Pas keluar, sepatunya hilang, tinggal talinya aja yang udah keinjek-injek sama jamaah lain. Itu pilihan.

Sekarang corona lagi mewabah, ada orang yang berusaha menjaga dirinya, diam di rumah, belanja online untuk menghindari keluar rumah. Kalaupun ada yang mengharuskan dia keluar, masker, kaca mata, dan sarung tangan siap untuk menemani. Tiba-tiba demam, sakit tenggorokan, dan batuk kering. Pas diperiksa ternyata positif corona, yang entah tertular dari mana. Itu takdir.

Ada orang yang keluar rumah, ga pakai perlengkapan apa-apa, ga pakai masker, kaca mata, apalagi sarung tangan. Terus ikut berkumpul di kerumunan yang entah apa keperluannya. Padahal sebenarnya dia mampu untuk menjaga keamanan dirinya. Tiba-tiba demam dan sakit tenggorokan, pas diperiksa, positif corona. Itu pilihan.

Dari 3 contoh di atas sudah jelas kan bedanya takdir dan pilihan di hidup kita?

Jadi, apalagi yang buat kita ragu untuk menuliskan impian? Karena terwujud atau tidak, itu adalah pilihan kita. Saat kita mencoba sesuatu, akan hadir 2 kemungkinan, berhasil, atau ditunda keberhasilannya. Kalau kita tidak mencobanya sama sekali, hanya ada satu kemungkinan, gagal.

Kata Okin, ayahnya Xabiru, apa yang terjadi di masa depan adalah do’a dan imajinasi kita di hari ini yang terwujud.

Selagi berkhayal itu gratis, yaudah, just do it. Setiap sebelum tidur, kita bayangin, apa sih yang kita inginkan di hidup ini. Ga mungkin kan hanya jadi orang yang biasa-biasa aja?

Okin bilang gini, “gue itu punya draft do’a yang gue hafal banget, dan makin sini gue makin sadar, kalau satu persatu yang ada di draft do’a gue itu mulai menghilang karena udah terwujud. Dan terlepas dari do’a orang tua, gue percaya ini terjadi karena khayalan gue setiap sebelum tidur”

Obrolan ini aku tonton di salah satu video Youtube “Suara Kawula Indonesia”

https://youtu.be/uAU7lF86_Xw

So, come on, just do it.

“Lo konsisten di bidang yang lo sukain, kayanya mustahil deh kalo lo gagal”-@okintph

Ohiya, soal takdir dan pilihan itu aku serap dari salah satu podcast bang Fuadh Naim. Judulnya Aku VS Takdir | Ingin Bahagia #1

https://open.spotify.com/episode/6h19fQdAvFcG1UWrxIVkfY?si=re_85985SF-I67m6rF_gGA

Selamat mewujudkan impian yang telah lama hanya menjadi bunga tidur! ☺

Cimahi, 22 April 2020 [11.18 wib]

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

🌧🍉
🌧🍉

Written by 🌧🍉

Tinggalkan jejak baik walau hanya satu langkah

No responses yet

Write a response